Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 00:59:21【Resep】645 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(5)
Artikel Terkait
- Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
- Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
- Pemkot Padang ingatkan SPPG disiplin jalankan prosedur MBG
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga

Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG

SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG

Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non

Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis